“Guru
adalah pahlawan tanpa tanda jasa”.
Tanpa tanda jasa? Bukankah seorang guru mendapatkan gaji dan kalau kita bagi
rapor mereka dapat kado?. Maksudnya, ilmu yang diberikan oleh para guru kita
nilainya tidak bisa kita bandingkan dengan uang ataupun barang. Ilmu yang kita
dapatkan mulai dari saat di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai ke
Perguruan Tinggi bisa kita manfaatkan sampai tua bahkan sampai kita tidak ada
didunia lagi. Kita akan menyadari hal itu setelah kita benar-benar menjalani
proses kehidupan.
Proses belajar mengajar yang formal terakhir
kita dapatkan di bangku kuliah. Semangat pahlawan dosen dalam mengajar juga
mempengaruhi hasil karyanya untuk menghasilkan kesuksesan mahasiswa. Percaya
enggak? Berikut ini penulis akan bahas beberapa karakteristik cara mengajar
dosen. Penasaran? Check this out!
Karakteristik umum cara mengajar dosen
secara individual, yaitu :
1. Dosen Formal
Cara
mengajar tipe dosen ini sesuai aturan yang ditetapkan. Ada tugas dan kuis pada
pertemuan yang ditentukan. Memberi kisi-kisi untuk UTS dan UAS. Absensi
kehadiran mahasiswa adalah tanggung jawab mereka sendiri dan dosen ini tidak
akan terlalu mengingatkan mahasiswa. Kalau nilai tugas dan kuis bagus serta absensi
cukup untuk mengikuti UTS dan UAS sehingga mendapat nilai yang baik. Mahasiswa
dijamin dapat A. Sebaliknya bisa tidak lulus. Pada intinya tipe mengajar ini
hanya fokus pada nilai akademik mahasiswa dan nilai budi pekerti tidak
diperhatikan karena dosen menganggap bahwa mahasiswa adalah murid yang telah
dewasa dan tidak perlu diberi tahu untuk jadi lebih baik.
2. Dosen Cerewet
Proses
mengajarnya dimulai dengan raut muka yang tidak memiliki senyuman. Materi
dijelaskan satu persatu sampai mahasiswa mengerti. Dosen ini sangat
memperhatikan kondisi kelas saat Ia mengajar. Jika ada mahasiswa yang memainkan
handphone ataupun tertidur di kelas.
Maka akan diberi teguran dengan memberi pertanyaannya secara langsung. Bagi
dosen tipe ini tingkat pemahaman mahasiswa tehadap materi sangat diperhatikan.
Dosen tipe ini sedikit tidak disukai mahasiswa. Namun cara mengajarnya mampu
membuat mahasiswa memahami materi pelajaran.
3. Dosen Demokratis
Tipe dosen yang demokratis adalah dosen
yang sangat menghargai pendapat mahasiswa. Dosen tipe ini sedikit humoris, Ia
menggunakan contoh di kehidupan sehari-hari agar mahasiswa lebih memahami isi
materi perkuliahan yang dijelaskan. Antara dosen dan mahasiswa tidak ada batas
untuk mengakses informasi. Jadi, mahasiswa akan lebih menguasai dalam beberapa
hal demikian pula sebaiknya. Disini mahasiswa dan dosen saling transfer ilmu, tentu saja dosen tetap
sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberi masukan yang berharga bagi
mahasiswa. Namun, dosen tipe ini lebih memilih antara dosen dan mahasiswa
terlibat dalam suatu diskusi. Ketika ada pendapat mahasiswa yang lebih benar
atau lebih logis, maka sang dosen dengan senang hati menerimanya sebagai suatu
masukan. Demikian juga sebaliknya bagi mahasiswa.
4. Dosen
Killer
Tipe dosen ini selalu tepat waktu dalam
mengajar. Lima menit sebelum kelas dimulai beliau sudah duduk rapi di mejanya.
Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih dan spidol sudah siap. Ketika
waktunya tiba, kelas akan dimulai. Beliau mulai mengabsen mahasiswa satu
persatu. Ketika mahasiswa dua menit tiba setelah absen selesai, maka akan
dianggap tidak hadir. Saat
pelajaran berlangsung suasana kelas harus sunyi dan hanya ada suara dosen
dengan tempo relatif cepat. Mahasiswa hanya boleh berbicara ketika diajukan
pertanyaan. Saat beliau mengajukan pertanyaan dan satu pun tidak bisa menjawab
sang dosen akan marah dan membebani mahasiswa dengan tugas yang banyak. Jika
ada mahasiswa yang membuat keributan maka akan langsung dikeluarkan dari kelas.
Tipe dosen ini sangat ditakuti mahasiswa karena suasana belajar yang menegangkan dan dalam memberi nilai C atau D
E bervariasi tidak bisa ditebak.
5. Dosen
Misterius
Dosen tipe ini biasanya punya pekerjaan
lain selain mengajar di kampus. Tidak banyak yang mengenal mukanya, soalnya
beliau jarang keliatan. Dosen ini tidak akan terlalu fokus pada mahasiswa.
Proses belajar di kelas hanya akan membacakan materi sesuai aturan. Ketika dia
tidak bisa hadir tidak akan ada kabar sebelumnya. Hanya akan ada tugas kuliah
untuk menggantikannya. Ketika waktu ujian tiba, mahasiswa hanya belajar
seadanya karena tidak mengerti dengan materi yang disampaikan. Saat pembagian
nilai mahasiswa akan bingung dengan nilai mereka. Dosen ini sangat misterius
dalam memberi nilai karena semua tergantung dari dirinya yang menentukan.
Pada intinya tidak ada dosen yang tidak menginginkan
mahasiswanya sukses. Tidak sedikit juga kan mahasiswa yang bahagia dan
tersenyum karena telah meraih kesuksesannya berkat jasa para dosen. Mahasiswa
yang gagal akan mengejek serta menyalahkan cara mengajar dosen. Sebenarnya itu
juga bukan karena mereka membencinya. Itu adalah sifat alami manusia yang
disaat Ia terluka dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Mereka akan
mencari alasan untuk menyalahkan orang lain atas rasa sakit yang mereka
rasakan. Karena hal itu lebih mudah untuk dilakukan. Meskipun itu tidak bisa
menyelesaikan masalah apapun. Pada intinya manusia adalah mahkluk yang lemah.
Sekian dulu ya, sebenarnya masih banyak karakteristik
cara mengajar dosen yang belum disebutkan. Akan tetapi tidak ada maksud
menyinggung salah satu pihak, penulis hanya ingin sharing ke semua pembaca semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita
semua.