Monday, 18 November 2013

3 Janji Untuk Pahlawan Indonesia


"Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi "POLSRI Blog Generation, dengan tema : Berkarya dengan Semangat Pahlawan" yang diselenggarakan oleh HMJ MI Polsri dan POLSRI"

Adapaun 3 Janji Untuk Para Pahlawan Indonesia yang telah berjasa pada kita, bangsa kita dan negara kita :
  • Janji Untuk Negeri Tercinta
           Sebagai mahasiswa yang dapat kami janji kan untuk negeri tercinta ini adalah dengan terus berusaha menggali kemampuan agar kelak kami bisa menghasilkan karya yang dapat mengharumkan nama negeri tercinta ini. Selain itu kami juga akan selalu menanamkan sumber kekuatan moral reformasi dalam diri. Kami akan selalu berfokus pada kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur. Berkepribadian nasional dan berjiwa patriotisme. Tetap menjaga kehormatan bangsa Indonesia dengan menjunjung tinggi  nilai budaya Indonesia.  Mencintai  hasil karya anak negeri.  Tidak hanya itu, untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan kami akan gigih dan giat mempelajari serta memaknai sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia. Sehingga kami patut menjadi contoh yang baik sebagai putra-putri  tuan rumah di negeri sendiri yang tidak terpengaruh pada hal negatif di era globalisasi saat ini.
  • Janji Untuk diri sendiri
           Untuk menghargai kebaikan tuhan yang telah memberi kami sebuah kesempatan untuk menjalani kehidupan. Kami berjanji untuk selalu bersyukur atas apa yang telah tuhan berikan kepada kami. Rasa syukur itu akan kami wujudkan dengan selalu melakukan perbaikan diri. Kami akan berusaha untuk membenahi diri sendiri agar lebih baik lagi. Sehingga kami akan dapat mencapai sebuah  perubahan yang besar dalam hidup yaitu dengan meraih kesuksesan. Untuk mencapai titik itu, kami akan memulainya dengan melakukan perubahan-perubahan kecil. Seperti semaksimal mungkin kami akan melakukan introspeksi diri, meskipun kita semua tahu kalau tak ada manusia di dunia ini yang sempurna pasti semua tak luput dari kekurangannya. Namun kami akan terus berusaha untuk mewujudkannya dengan melawan sifat malas dalam diri, melawan kebodohan, lebih menghargai waktu serta dengan memberi teladan yang baik minimal dimulai dari nasihat untuk adik-adik atau keluarga.
  • Janji Untuk Keluarga dan Orang-Orang Tercinta
           Untuk Ayah, Ibu, saudara-saudara, teman-teman serta semua orang yang pernah mengisi hidup kami. Maafkan jika kami untuk saat ini belum bisa bahagiakan kalian, belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan, kami juga belum bisa memberi materi apa-apa. Kami sadar, kami hanya anak yang sering menyusahkan orang tua, hanya bisa meminta tanpa tahu bagaimana susahnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akan tetapi, bukannya kami tidak berpikir atau tidak memiliki keinginan untuk membalasnya.  Namun ini hanya soal waktu saja yang belum mengijinkan. Kami berjanji akan membuat kalian bangga, “ini dia anakku, yang paling aku banggakan”, “gue bangga punya temen kayak elo” kalimat itu yang suatu saat nanti akan kalian ucapkan. Kalian semua harus bersabar, kami berjanji akan membalas semua pengorbanan, kasih sayang, dan cinta yang telah kalian berikan pada kami. Walaupun kami sadar betul kami tidak akan bisa membalas semua itu sepenuhnya. Akan tetapi setidaknya kami ingin kalian memberikan senyuman kecil untuk kami, senyum yang selalu menjadi motivasi kami, harapan dan mimpi besar kami.

Pengaruh Cara Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa


"Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi "POLSRI Blog Generation, dengan tema : Berkarya dengan Semangat Pahlawan" yang diselenggarakan oleh HMJ MI Polsri dan POLSRI"


Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa tanda jasa? Bukankah seorang guru mendapatkan gaji dan kalau kita bagi rapor mereka dapat kado?. Maksudnya, ilmu yang diberikan oleh para guru kita nilainya tidak bisa kita bandingkan dengan uang ataupun barang. Ilmu yang kita dapatkan mulai dari saat di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi bisa kita manfaatkan sampai tua bahkan sampai kita tidak ada didunia lagi. Kita akan menyadari hal itu setelah kita benar-benar menjalani proses kehidupan.
 Proses belajar mengajar yang formal terakhir kita dapatkan di bangku kuliah. Semangat pahlawan dosen dalam mengajar juga mempengaruhi hasil karyanya untuk menghasilkan kesuksesan mahasiswa. Percaya enggak? Berikut ini penulis akan bahas beberapa karakteristik cara mengajar dosen. Penasaran? Check this out!

Karakteristik umum cara mengajar dosen secara individual, yaitu :
1.       Dosen Formal
Cara mengajar tipe dosen ini sesuai aturan yang ditetapkan. Ada tugas dan kuis pada pertemuan yang ditentukan. Memberi kisi-kisi untuk UTS dan UAS. Absensi kehadiran mahasiswa adalah tanggung jawab mereka sendiri dan dosen ini tidak akan terlalu mengingatkan mahasiswa. Kalau nilai tugas dan kuis bagus serta absensi cukup untuk mengikuti UTS dan UAS sehingga mendapat nilai yang baik. Mahasiswa dijamin dapat A. Sebaliknya bisa tidak lulus. Pada intinya tipe mengajar ini hanya fokus pada nilai akademik mahasiswa dan nilai budi pekerti tidak diperhatikan karena dosen menganggap bahwa mahasiswa adalah murid yang telah dewasa dan tidak perlu diberi tahu untuk jadi lebih baik.
2.       Dosen Cerewet
Proses mengajarnya dimulai dengan raut muka yang tidak memiliki senyuman. Materi dijelaskan satu persatu sampai mahasiswa mengerti. Dosen ini sangat memperhatikan kondisi kelas saat Ia mengajar. Jika ada mahasiswa yang memainkan handphone ataupun tertidur di kelas. Maka akan diberi teguran dengan memberi pertanyaannya secara langsung. Bagi dosen tipe ini tingkat pemahaman mahasiswa tehadap materi sangat diperhatikan. Dosen tipe ini sedikit tidak disukai mahasiswa. Namun cara mengajarnya mampu membuat mahasiswa memahami materi pelajaran.
3.       Dosen Demokratis
Tipe dosen yang demokratis adalah dosen yang sangat menghargai pendapat mahasiswa. Dosen tipe ini sedikit humoris, Ia menggunakan contoh di kehidupan sehari-hari agar mahasiswa lebih memahami isi materi perkuliahan yang dijelaskan. Antara dosen dan mahasiswa tidak ada batas untuk mengakses informasi. Jadi, mahasiswa akan lebih menguasai dalam beberapa hal demikian pula sebaiknya. Disini mahasiswa dan dosen  saling transfer ilmu, tentu saja dosen tetap sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberi masukan yang berharga bagi mahasiswa. Namun, dosen tipe ini lebih memilih antara dosen dan mahasiswa terlibat dalam suatu diskusi. Ketika ada pendapat mahasiswa yang lebih benar atau lebih logis, maka sang dosen dengan senang hati menerimanya sebagai suatu masukan. Demikian juga sebaliknya bagi mahasiswa.
4.       Dosen Killer
Tipe dosen ini selalu tepat waktu dalam mengajar. Lima menit sebelum kelas dimulai beliau sudah duduk rapi di mejanya. Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih dan spidol sudah siap. Ketika waktunya tiba, kelas akan dimulai. Beliau mulai mengabsen mahasiswa satu persatu. Ketika mahasiswa dua menit tiba setelah absen selesai, maka akan dianggap tidak hadir.  Saat pelajaran berlangsung suasana kelas harus sunyi dan hanya ada suara dosen dengan tempo relatif cepat. Mahasiswa hanya boleh berbicara ketika diajukan pertanyaan. Saat beliau mengajukan pertanyaan dan satu pun tidak bisa menjawab sang dosen akan marah dan membebani mahasiswa dengan tugas yang banyak. Jika ada mahasiswa yang membuat keributan maka akan langsung dikeluarkan dari kelas. Tipe dosen ini sangat ditakuti mahasiswa karena suasana belajar yang  menegangkan dan dalam memberi nilai C atau D E bervariasi tidak bisa ditebak.
5.       Dosen Misterius
Dosen tipe ini biasanya punya pekerjaan lain selain mengajar di kampus. Tidak banyak yang mengenal mukanya, soalnya beliau jarang keliatan. Dosen ini tidak akan terlalu fokus pada mahasiswa. Proses belajar di kelas hanya akan membacakan materi sesuai aturan. Ketika dia tidak bisa hadir tidak akan ada kabar sebelumnya. Hanya akan ada tugas kuliah untuk menggantikannya. Ketika waktu ujian tiba, mahasiswa hanya belajar seadanya karena tidak mengerti dengan materi yang disampaikan. Saat pembagian nilai mahasiswa akan bingung dengan nilai mereka. Dosen ini sangat misterius dalam memberi nilai karena semua tergantung dari dirinya yang menentukan.

Pada intinya tidak ada dosen yang tidak menginginkan mahasiswanya sukses. Tidak sedikit juga kan mahasiswa yang bahagia dan tersenyum karena telah meraih kesuksesannya berkat jasa para dosen. Mahasiswa yang gagal akan mengejek serta menyalahkan cara mengajar dosen. Sebenarnya itu juga bukan karena mereka membencinya. Itu adalah sifat alami manusia yang disaat Ia terluka dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Mereka akan mencari alasan untuk menyalahkan orang lain atas rasa sakit yang mereka rasakan. Karena hal itu lebih mudah untuk dilakukan. Meskipun itu tidak bisa menyelesaikan masalah apapun. Pada intinya manusia adalah mahkluk yang lemah.
Sekian dulu ya, sebenarnya masih banyak karakteristik cara mengajar dosen yang belum disebutkan. Akan tetapi tidak ada maksud menyinggung salah satu pihak, penulis hanya ingin sharing ke semua pembaca semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Tanam Semangat Pahlawan, Lahirkan Karya


"Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi "POLSRI Blog Generation, dengan tema : Berkarya dengan Semangat Pahlawan" yang diselenggarakan oleh HMJ MI Polsri dan POLSRI"


     Sosok pahlawan tidak seharusnya membuat kita berpikir terbelakang tentang gambaran masa-masa terdahulu, yaitu perjuangan pemuda yang rela mengorbankan jiwa raga demi setitik kemerdekaan. Pahlawan di masa sekarang tentunya tidak harus berjuang mengangkat senjata. Ada banyak hal yang mungkin belum kita sadari bahwa sosok pahlawan juga dapat ditemukan tak lebih dari jangkauan mata memandang.
Tentunya, beda masa beda pula cara berjuang, seperti guru sebagai pahlawan pendidikan, dokter sebagai pahlawan kesehatan, bahkan pasukan kuning juga pantas disebut pahlawan, mereka membersihkan jalanan jauh sebelum fajar mengintip dari kejauhan. Selain itu salah satu contoh pahlawan yang berada disekitar kita adalah Orang Tua. Seorang Ayah rela banting tulang demi memberi nafkah dan perlindungan, serta Ibu yang berjuang mengandung sembilan bulan sepuluh hari demi memberi kita keindahan dunia. Mereka berdua hanya ingin melihat senyum dan tawamu, cinta dan kasih sayangnya takkan bisa tergantikan. Mereka juga tidak pernah lelah mengasuh dan mendidik untuk menjadikan kita manusia yang berguna, bahkan sampai kita menjadi dewasa dan keluarga. Doa kedua Orang Tua juga selalu mengiringi langkah kehidupan kita. Lalu, sadarkah kita bahwa mereka adalah pahlawan? Lihatlah garis penuaan wajah dan lingkar lelah dimata mereka, itulah rekam jejak perjuangan mereka untuk kita.
Jadi, siapapun dapat disebut sebagai pahlawan jika Ia merupakan sosok yang rela mengorbankan sesuatu bukan sekedar untuk diri sendiri. Semangat pahlawan bisa diwujudkan untuk keluarga atau orang-orang yang dicintai, bisa juga untuk masyarakat ataupun untuk negeri kita yang tercinta. Semangat pahlawan juga bisa membantu kita menghasilkan sebuah karya. Percaya atau tidak dari semangat pahlawan di kehidupan sehari-hari dapat membantu kita mengetahui karya apa yang bisa kita wujudkan. Berikut ini adalah tahapan untuk membantu kita menumbuhkan semangat pahlawan sehingga dapat menciptakan hasil karya sendiri,  yaitu :
  1. Tanamkan Semangat Pahlawan Untuk Diri Sendiri. Kita juga harus menjadi pahlawan untuk diri kamu sendiri. Untuk mencapai perubahan yang besar kita perlu membenahi diri sendiri terlebih dahulu. Semaksimal mungkin kita melakukan introspeksi, meskipun kita tahu kalau tak ada manusia di dunia ini yang sempurna pasti semua tak luput dari kekurangannya. Misalnya melawan sifat malas, melawan kebodohan, memberi teladan minimal untuk adik-adik atau keluarga. Lalu, buatlah perubahan kecil misalnya bisa di awali dengan menulis apa hobi kamu atau hal-hal apa saja yang kamu minati. Sebagai contoh, jika kamu suka membaca novel, kenapa kamu tidak mencoba untuk menghasilkan tulisan karya kamu sendiri. Contoh lainnya adalah kamu yang suka main game kenapa kamu tidak mempelajari cara membuat sebuah game. Well, semangat pahlawan untuk mengubah diri sendiri agar jadi lebih baik juga bisa menghasilkan sebuah karya.
  2. Langkah kedua adalah menumbuhkan semangat pahlawan untuk menghasilkan karya bagi keluarga dan orang yang kamu cintai. Hal yang harus kamu pikirkan adalah saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Kita dapat flash­-back dalam kehidupan kita. Sejak kita menjalani masa anak-anak, remaja, hingga sekarang apa yang telah kita berikan untuk keluarga. Jika kamu membayangkan ajal kamu sudah dekat, maka kamu akan termotivasi untuk berbuat lebih banyak lagi hal-hal yang baik selama hidup kamu. Maka pikirkan karya apa yang bisa kamu wujudkan untuk keluarga dan orang yang kamu cintai sebelum kamu meninggalkan dunia.
  3. Terakhir hasilkan karya dari semangat perjuangan untuk negeri kita yang tercinta. Pernahkah kita bertanya pada diri kita, apa yang telah kita berikan pada bangsa kita tercinta ini, atau kebanggaan apa yang telah kita torehkan untuk mengharumkan nama negeri ini?. Hal apa yang dapat kita berikan pada negara tercinta ini tentu sangat berbeda dengan masa penjajahan saat perang. Bila pada masa itu para pemuda selain berikrar setia untuk bangsa Indonesia mereka juga mempertaruhkan jiwa dan raga untuk merenggut kemerdekaan sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Saat ini kita bisa menanamkan rasa nasionalisme dalam diri kita dengan cara meniru semangat perjuangan para pemuda terdahulu agar kita bisa berikan prestasi-prestasi membanggakan untuk semua rakyat Indonesia. Ciptakanlah sebuah karya yang bisa membanggakan nama Indonesia.

POLSRI BLOG GENERATION


POLSRI BLOG GENERATION
"BERKARYA DENGAN SEMANGAT PAHLAWAN"
 
Copyright © 2013 Revolusi Mahasiswa
Design by FBTemplates | BTT