Monday, 18 November 2013

Pengaruh Cara Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa


"Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi "POLSRI Blog Generation, dengan tema : Berkarya dengan Semangat Pahlawan" yang diselenggarakan oleh HMJ MI Polsri dan POLSRI"


Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa tanda jasa? Bukankah seorang guru mendapatkan gaji dan kalau kita bagi rapor mereka dapat kado?. Maksudnya, ilmu yang diberikan oleh para guru kita nilainya tidak bisa kita bandingkan dengan uang ataupun barang. Ilmu yang kita dapatkan mulai dari saat di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi bisa kita manfaatkan sampai tua bahkan sampai kita tidak ada didunia lagi. Kita akan menyadari hal itu setelah kita benar-benar menjalani proses kehidupan.
 Proses belajar mengajar yang formal terakhir kita dapatkan di bangku kuliah. Semangat pahlawan dosen dalam mengajar juga mempengaruhi hasil karyanya untuk menghasilkan kesuksesan mahasiswa. Percaya enggak? Berikut ini penulis akan bahas beberapa karakteristik cara mengajar dosen. Penasaran? Check this out!

Karakteristik umum cara mengajar dosen secara individual, yaitu :
1.       Dosen Formal
Cara mengajar tipe dosen ini sesuai aturan yang ditetapkan. Ada tugas dan kuis pada pertemuan yang ditentukan. Memberi kisi-kisi untuk UTS dan UAS. Absensi kehadiran mahasiswa adalah tanggung jawab mereka sendiri dan dosen ini tidak akan terlalu mengingatkan mahasiswa. Kalau nilai tugas dan kuis bagus serta absensi cukup untuk mengikuti UTS dan UAS sehingga mendapat nilai yang baik. Mahasiswa dijamin dapat A. Sebaliknya bisa tidak lulus. Pada intinya tipe mengajar ini hanya fokus pada nilai akademik mahasiswa dan nilai budi pekerti tidak diperhatikan karena dosen menganggap bahwa mahasiswa adalah murid yang telah dewasa dan tidak perlu diberi tahu untuk jadi lebih baik.
2.       Dosen Cerewet
Proses mengajarnya dimulai dengan raut muka yang tidak memiliki senyuman. Materi dijelaskan satu persatu sampai mahasiswa mengerti. Dosen ini sangat memperhatikan kondisi kelas saat Ia mengajar. Jika ada mahasiswa yang memainkan handphone ataupun tertidur di kelas. Maka akan diberi teguran dengan memberi pertanyaannya secara langsung. Bagi dosen tipe ini tingkat pemahaman mahasiswa tehadap materi sangat diperhatikan. Dosen tipe ini sedikit tidak disukai mahasiswa. Namun cara mengajarnya mampu membuat mahasiswa memahami materi pelajaran.
3.       Dosen Demokratis
Tipe dosen yang demokratis adalah dosen yang sangat menghargai pendapat mahasiswa. Dosen tipe ini sedikit humoris, Ia menggunakan contoh di kehidupan sehari-hari agar mahasiswa lebih memahami isi materi perkuliahan yang dijelaskan. Antara dosen dan mahasiswa tidak ada batas untuk mengakses informasi. Jadi, mahasiswa akan lebih menguasai dalam beberapa hal demikian pula sebaiknya. Disini mahasiswa dan dosen  saling transfer ilmu, tentu saja dosen tetap sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberi masukan yang berharga bagi mahasiswa. Namun, dosen tipe ini lebih memilih antara dosen dan mahasiswa terlibat dalam suatu diskusi. Ketika ada pendapat mahasiswa yang lebih benar atau lebih logis, maka sang dosen dengan senang hati menerimanya sebagai suatu masukan. Demikian juga sebaliknya bagi mahasiswa.
4.       Dosen Killer
Tipe dosen ini selalu tepat waktu dalam mengajar. Lima menit sebelum kelas dimulai beliau sudah duduk rapi di mejanya. Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih dan spidol sudah siap. Ketika waktunya tiba, kelas akan dimulai. Beliau mulai mengabsen mahasiswa satu persatu. Ketika mahasiswa dua menit tiba setelah absen selesai, maka akan dianggap tidak hadir.  Saat pelajaran berlangsung suasana kelas harus sunyi dan hanya ada suara dosen dengan tempo relatif cepat. Mahasiswa hanya boleh berbicara ketika diajukan pertanyaan. Saat beliau mengajukan pertanyaan dan satu pun tidak bisa menjawab sang dosen akan marah dan membebani mahasiswa dengan tugas yang banyak. Jika ada mahasiswa yang membuat keributan maka akan langsung dikeluarkan dari kelas. Tipe dosen ini sangat ditakuti mahasiswa karena suasana belajar yang  menegangkan dan dalam memberi nilai C atau D E bervariasi tidak bisa ditebak.
5.       Dosen Misterius
Dosen tipe ini biasanya punya pekerjaan lain selain mengajar di kampus. Tidak banyak yang mengenal mukanya, soalnya beliau jarang keliatan. Dosen ini tidak akan terlalu fokus pada mahasiswa. Proses belajar di kelas hanya akan membacakan materi sesuai aturan. Ketika dia tidak bisa hadir tidak akan ada kabar sebelumnya. Hanya akan ada tugas kuliah untuk menggantikannya. Ketika waktu ujian tiba, mahasiswa hanya belajar seadanya karena tidak mengerti dengan materi yang disampaikan. Saat pembagian nilai mahasiswa akan bingung dengan nilai mereka. Dosen ini sangat misterius dalam memberi nilai karena semua tergantung dari dirinya yang menentukan.

Pada intinya tidak ada dosen yang tidak menginginkan mahasiswanya sukses. Tidak sedikit juga kan mahasiswa yang bahagia dan tersenyum karena telah meraih kesuksesannya berkat jasa para dosen. Mahasiswa yang gagal akan mengejek serta menyalahkan cara mengajar dosen. Sebenarnya itu juga bukan karena mereka membencinya. Itu adalah sifat alami manusia yang disaat Ia terluka dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Mereka akan mencari alasan untuk menyalahkan orang lain atas rasa sakit yang mereka rasakan. Karena hal itu lebih mudah untuk dilakukan. Meskipun itu tidak bisa menyelesaikan masalah apapun. Pada intinya manusia adalah mahkluk yang lemah.
Sekian dulu ya, sebenarnya masih banyak karakteristik cara mengajar dosen yang belum disebutkan. Akan tetapi tidak ada maksud menyinggung salah satu pihak, penulis hanya ingin sharing ke semua pembaca semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Tentang ""

Blog ini disusun oleh Rifai Riza dan Sukriyadi, dalam rangka ikut berpartisipasi dalam kompetisi 'Polsri Blog Generation', artikel pada blog ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk semua rakyat Indonesia dengan memperlihatkan semangat para pahlawan Indonesia agar rakyat berusaha menjadi warga yang berguna bagi bangsa dan negara, karena pada dasarnya semua bagian dari negara Republik Indonesia adalah para pahlawan yang sebenarnya, jangan menjadi lintah ataupun benalu di negara sendiri.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Revolusi Mahasiswa
Design by FBTemplates | BTT